Categories
General

Informasi Berita Terkini Dan Terbaru Hari Ini

Harga emas Antam tercatat turun lagi Rp8.000 per gram hari ini, sehingga dibanderol sebesar Rp949 ribu per gram. Seorang mantan pasien Gus Samsudin pernah menguak harga berobat di padepokan paranormal itu. Survei terbaru LSI yang memotret evaluasi publik terhadap kinerja Presiden Jokowi menunjukkan kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden itu mencapai 72,three persen. Warga Yogyakarta bisa memanfaatkan layanan drive through untuk mencetak dokumen KTP Elektronik. Setelah dikabarkan dekat, Frans Faisal kini berani memuji mantan istri Sule, Nathalie Holscher.

PLN menyatakan untuk saat ini pasokan bahan bakar untuk pembangkit listrik masih terjaga dan sama halnya dengan tarif listrik. Presiden diminta berita viral indonesia untuk segera memutuskan harga baru BBM bersubsidi untuk mencegah penimbunan. Hal tersebut juga dilakukan untuk menindaklanjuti Peraturan…

Gregoria Mariska Tunjung berhasil memulangkan pemain senior Taiwan di sixteen besar Japan Open 2022. Ekonom dan pengamat energi mengusulkan, selain menaikkan harga BBM, pemerintah harus membatasi konsumsi Pertalite dan photo voltaic. Warga digital harus tetap berpegang norma dan kaidah yang berlaku saat berselancar dan berinteraksi di dunia digital. Segmen sport utility automobile dan multi function vehicle , masih menjadi andalan para pabrikan roda empat Tanah Air untuk mendulang penjualan. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggandeng serikat pekerja transportasi untuk mewujudkan transisi transportasi umum di Jakarta dalam program elektrifikasi armada bus Transjakarta. Ibu kota Italia itu memang sudah sangat terkenal, tapi ‘Sang Pangeran’ memberi sentuhan menarik untuk kota kelahirannya tersebut.

Asdep Pemberdayaan Partisipasi Masyarakat Kementerian PANRB Insan Fahmi dalam Rapat Pengembangan Model Implementasi dan Evaluasi FKP di Jakarta, Jumat (26/08). JAKARTA – Survei kepuasan masyarakat dan discussion board konsultasi publik menghasilkan aspirasi terkait penyelenggaraan pelayanan publik. Untuk dapat senantiasa menyediakan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, maka diperlukan… Gedung Mal Pelayanan Publik Kabupaten Sukoharjo SUKOHARJO – Mal Pelayanan Publik akan bertambah di Indonesia. Tempat pelayanan publik terpadu dan terintegrasi ini akan hadir untuk melayani masyarakat Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. MPP ke-65 di Indonesia ini rencananya akan diresmikan oleh Plt.

Sekelompok hacker memanfaatkan hasil foto dari teleskop James Webb untuk menyebarkan malware. Deflasi pada bulan Agustus cenderung didorong oleh deflasi barang bergejolak, terindikasi dari penurunan harga komoditas pangan seperti bawang putih, cabai merah, dan cabai rawit. Asnawi masih belum bisa membantu Ansan meraih kemenangan di empat laga beruntun setelah dikalahkan Gyeongnam. Witan mendapatkan peluang untuk memperkecil kekalahan, tapi tidak bisa menerima bola dengan baik, dan berujung kartu kuning. Asnawi nyaris melakukan blunder di babak pertama, tapi beruntung Min-ho dapat menggagalkan peluang tuan rumah.

Skandal pengaturan skor dan judi sepakbola mengubur reputasi cemerlang Doni bersama Atalanta, hingga harus berurusan dengan hukum dan penjara. Salah satu pulau di Spanyol itu memang tidak terkenal dengan sepakbolanya, namun gara-gara olahraga itu, Ibiza sekarang sangat mendunia. Pesepakbola berusia 19 tahun tersebut memanfaatkan kesempatan untuk bersinar di lini tengah Liverpool yang dilanda cedera. Andersen melakukan segala trik dan tipu dayanya untuk memprovokasi Nunez, sukses membuat striker The Reds itu dikartu merah.

Polda Metro Jaya akan menutup jalur roda dua pada Terowongan Semanggi dari arah Sudirman ke Blok M. Penutupan jalur motor ini akan dilakukan pada three sampai 4 September 2022 mendatang. Besaran turunan adalah suatu besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Menteri BUMN Erick Thohir menyebut, Kementerian BUMN menargetkan pembiayaan ke UMKM mencapai Rp 386 triliun tahun ini. Daftar Donasi Penggemar untuk Rayakan Hari Lahir Jungkook BTS, dari Buku hingga Makanan He… PT WIR Asia Tbk akan memberikan versi metaverse yang nantinya bisa dinikmati dengan baik oleh seluruh kalangan. InfografisInfografis Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J, Adegan Penembakan, dan Peluk Cium Sambo unt…

Pemilik baru asal AS itu punya ambisi besar untuk mengembalikan kejayaan Rossoneri, tak cuma di Eropa tapi juga dunia. Baggott baru aktif membantu serangan selepas pertandingan berjalan 75 menit, dan sempat memberikan ancaman. Prof. Sulistyowati Irianto, Guru Besar UI/ Pengajar Gender dan Hukum menilai sikap Putri Candrawathi bisa merugikan korban pelecehan seksual lainnya.

Kini giliran sang istri mantan PM Malaysia Najib Razak, Rosmah Mansor yang bakal diganjar hukuman. Sementara itu, hasil berbeda diraih Gregoria Mariska Tunjung. Tunggal putri Tanah Air melenggang ke delapan besar usai tampil dominan atas Pai Yu Po dari China Taipei.

Milik baru masuk pada menit ke-85, menggantikan Vlahovic, dan mencetak ikut gol di masa injury time. Arsenal menjaga catatan kemenangan sempurna di lima pertandingan awal Liga Primer Inggris musim ini. Haaland sekarang telah mengoleksi sembilan gol dari lima penampilannya untuk Manchester City di Liga Primer Inggris. Mayoritas pendaftar Pertalite di MyPertamina adalah pengguna kendaraan pribadi. PT Pertamina batal menaikkan harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar per 1 September 2022. Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran angkat suara mengenai penangkapan salah satu anak buahnya itu.

Categories
General

Salah Kaprah Tentang Kata “Kepo” Diserap dari Bahasa Hokkian bukan Bahasa Inggris

Perlu diketahui juga bahwa tidak semua penutur bahasa Hokkien Medan terdapat di Medan karena banyak juga yang telah berpindah tempat, misalnya ke pulau Jawa, namun, mayoritas penuturnya masih terdapat di Medan. Perlu diketahui bahwa bahasa Hokkien adalah bahasa yang memiliki sejarah panjang, bahkan berusia lebih tua dari bahasa Mandarin sehingga dari waktu ke waktu, bahasa ini juga telah mengalami banyak perubahan atau variasi. Oleh karena itu, bahasa Hokkien di Medan lebih tepatnya disebut sebagai bahasa Hokkien Medan, untuk membedakannya dengan bahasa Hokkien yang lain. Kata konjungsi bahasa Inggris ini akan sering kamu gunakan dalam percakapan sehari-hari maupun tulisan.

Selain bahasa resmi negara yaitu bahasa Indonesia, mayoritas orang Tionghoa di Medan juga menggunakan bahasa Hokkien Medan, tidak terbatas pada latar belakang mereka apakah dari suku Kanton, Hakka, atau yang lainnya. Imlek bukan berasal dari bahasa Mandarin, tetapi kata Imlek berasal dari bahasa hokkien. Di Tiongkok tahun baru China disebut dengan guo chun jie atau guo nian. Misalnya “Koko Ameng“, “Cece Aling “, atau “pek Siu“, “kou Lan” dan lain-lain.

Teman-teman Alien Mandarin, saya lahir dalam keluarga yang berbahasa hokkian. Kami menggunakan bahasa hokkian sebagai percakapan sehari-hari di keluarga. Walaupun biasanya bahasa hokkian orang tionghoa Indonesia tidak sebagus yang ada di Taiwan maupun Provinsi Hokkian sendiri, setidaknya kami masih bisa mengerti sebagian besar bahasa hokkian untuk percakapan sehari-hari. Berikut ini saya akan merangkumkan bahasa kotor atau bahasa makian dalam bahasa hokkian.

Saya Menyarankan Anda untuk membaca pertanyaan dan jawaban berikutnya, YaituDelman ditarik oleh kuda dan dikendalikan oleh …dengan jawaban yang sangat akurat. Selama ini, kita mengartikan kepo sebagai perilaku selalu penasaran atau selalu ingin tahu segala-galanya. Nah, yang kita pahami, ‘kepo’ itu merupakan singkatan dari kalimat bahasa inggris, yaitu ‘knowing every particular object’. Suku Hokkian merupakan salah satu mayoritas populasi orang Tionghoa di Indonesia.

Walaupun merupakan varian dari dialek Tongan di Tiongkok , Bagan Hokkien dalam perkembangannya mendapat pengaruh dari kumpulan dialek Zhangzhou. Bagan Hokkien merupakan representatif Hokkien Sumatra atau Indonesia yang sedang banyak mempertahankan kosakata asli dan sedikit meminjam kosakata dari Bahasa Melayu. Bahasa percakapan bahasa hokkien sedang mempertahankan 8 buah nada dan juga tone sandhi. Keturunan Bo Yi sendiri terdiri dari 14 marga (keluarga; klan), di antara marga-marga tersebut, Marga Huang (黃氏; Huáng shì) berhasil mendirikan Negara Huang di awal terbentuknya Dinasti Zhou. Oleh karena itu, para keturunannya mempergunakan Huang sebagai nama marganya.

(pada “x” yaitu 5-10 & 13-16) jd susah untuk cara panggilan. Masyarakat Tionghoa biasanya membedakan penyebutan per-generasi, dengan menambahkan istilah “yang tertua” dan angka sesuai dialek masing2. Ejaan panggilan diatas berdasarkan bahasa Hakka/Khek, namun untuk beberapa ejaan/letter karena kurang familiar di telinga, maka ditambahkan ejaan pendamping dalam bahasa Mandarin. Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia.

Syarat penting untuk dapat kuliah, bekerja, atau tinggal di China adalah menguasai bahasanya. Sebagai bekal, kamu dapat mengikuti Kursus Bahasa Mandarin di Lister. Sedangkan penutur Hokkien di Singapura, Penang, dan Medan tidak menggunakan kata ini untuk mengucapkan terima kasih.

Categories
General

Kumpulan Berita Terbaru Kpop

Jimin BTS terlihat sudah tiba di Bandara Incheon untuk terbang ke Chicago. Andy Lau ternyata memiliki anak angkat dari Indonesia bernama Ninuk yang tinggal di Salatiga, kini sudah menikah. Kpop atau Korean Pop merupakan jenis musik populer yang berasal dari Korea Selatan. Banyak artis dan kelompok musik pop Korea yang terkenal tidak hanya di Korea saja, tapi di berbagai negara, salah satunya di Indonesia.

JYP Entertainment bekerja sama dengan Republic Records untuk mengadakan audisi pencarian anggota lady group di Amerika Serikat. Kpop dance cowl digelar di Dukuh Atas karena lokasi itu sedang ramai diperbincangkan di media sosial. Gaya berbusana ala idola KPop serta aktor atau aktris KDrama bisa dilakukan dengan menggunakan produk style indo warta merek orisinal dari Korea.

Idol K-Pop yang meninggal secara tragis berikutnya datang dari lady grup Ladies’ Code. Go Eun Bi dan Kwon Ri Se dari woman grup Ladies’ Code kehilangan nyawa mereka dalam kecelakaan bus yang tragis. Para anggota masing-masing berusia 21 dan 23 tahun, ketika mereka meninggal pada September 2014.

Saat di bangku SMP, Dita juga suka mengikuti lomba-lomba dance cover. Ia menjadi salah satu dari lima member atau anggota girl band Korea Selatan bernama Secret Number. Hwang Bo Ra dan sang kekasih, Cha Hyun Woo sudah lebih dari sewindu berpacaran.

Informasi mengenai daftar jadwal konser kpop dan fan meeting di 2022. Berdasarkan keterangan Sick Chirpse, U;Nee merupakan pribadi yang berbicara sangat lembut dan tidak menyukai kritikan. Hanya sebulan setelah kematian teman dekatnya Sulli, Goo Hara, anggota grup K-pop Kara, ditemukan tewas di rumahnya pada 24 November 2019. Dia menjadi korban pertempuran hukum traumatis dan perundungan online, yang melibatkan mantannya. Karena pacar Goo Hara memaksanya untuk menyebarkan video intim mereka pada tahun 2018. Jalan menuju ketenaran tidak mudah, tetapi beberapa idola melewatinya dengan dukungan dari orang yang mereka cintai.

Lee Do Hyun dan Im Soo Jung terlibat kisah cinta dalam drama Korea romantis Melancholia. Kata pengacara keluarga Sambo, Brigadir J juga kedapatan pernah memakai parfum istri Irjen Sambo yang diketahui oleh ajudan lainnya. Meskipun memiliki tinggi badan kurang dari 158 cm, tujuh idol generasi keempat Kpop ini tetap karismatik dan mengagumkan. Terlaris di tahun 2022 setelah berhasil terjual lebih dari 2,7 juta eksemplar di minggu pertama. Nonton drakor terbaru Doyoung NCT Dear X Who Doesn’t Love di Vidio melalui link berikut ini.

Blue Dragon Series Awards 2022 dikhususkan untuk tayangan di platform streaming. STNK merupakan bukti pendaftaran untuk kendaraan bermotor berdasarkan identitas kepemilikannya. Bagi pemilik yang mempunyai dokumen ini, setiap tahunnya bayar pajak.

Trik Lee Jong Suk Jadi Pengacara Kelas Teri Sekaligus Penipu Ulung di Big Mouth, Kuncinya …

Categories
General

Mari Menonton: Peronika

Bowo Leksono | Fiksi | 13 menit | Purbalingga | 2004

Muncul masalah dalam keluarga yang melibatkan pihak ketiga. Seseorang bernama Peronika tertuduh sebagai pembawa masalah rumahtangga Parno dan Jamilah.

Pemutaran dan Penghargaan:

* 12 Besar Festival Film Indonesia (FFI) 2004

* Tahap I Global Indie Film Festival (GIFF) 2005

* Ide Cerita Terbaik Sulasfifest (Surabaya 13 Film Festival) 2005

* Nominasi Mafviefest (Malang Film Video Festival) 2006

* Film Pembuka Festival Film Pendek Konfiden 2006

* Indonesian Film Festival 2006 Melbourne University Australia

* European Film Festival 2007

* Aktor Mumpuni Ganesha Film Fest (Ganffest) 2008

* Dalang Mumpuni Ganesha Film Fest (Ganffest) 2008

* ASEACC Ateneo & Mag:net Katipunan, Ateneo De Manila University, 22 November 2008

*

Catatan Pengelola:

Anda juga dapat mengunduh naskah film Peronika pada halaman:

Categories
General

Festival Film Solo 2013 Suguhkan Film-film Fiksi Pendek Terbaik Indonesia

 Setelah melalui proses seleksi yang sangat ketat terhadap 189 film, Festival Film Solo 2013 akhirnya meloloskan 34 film fiksi pendek Indonesia dan akan memutarnya di hadapan publik secara luas mulai tanggal 1-5 Mei, di Teater Besar ISI Surakarta beserta 13 film fiksi pendek lainnya yang masuk dalam Program Khusus.

Tim Kurator yang terdiri dari Adrian Jonathan Pasaribu, Fanny Chotimah, Ayu Mitha Radila dan Ronny P. Tjandra, meloloskan film-film yang memiliki kekuatan tematik dalam merespon isu-isu sosial yang berkembang.

“Tahun ini, film-film yang kami putar memiliki tema yang sangat beragam, dan yang dominan adalah film-film dengan tema sosial yang kuat dan mampu melibatkan emosi penonton,” jelas Ana Maharani, Koordinator Pemutaran Festival Film Solo.

Isu sosial yang diangkat di antaranya tentang disfungsi keluarga, dunia anak-anak, kejahatan jalanan, human trafficking, dan beberapa isu lain yang cukup sensitif namun sangat mungkin untuk diangkat dalam film pendek. Ana menambahkan, “Festival Film Solo mempercayai bahwa kekuatan film pendek salah satunya adalah dalam kecepatan dan kemampuannya untuk merespon, mencandai, mentertawakan kekonyolan-kekonyolan dan ketidakpatutan sosial yang terjadi di sekitar kita.“

Dari 34 film tersebut, para kurator juga telah memilih masing-masing empat film yang menjadi Nominasi Pemenang untuk Kategori Ladrang (Umum-Nasional) dan Kategori Gayaman (Pelajar-Nasional).

Pada Kategori Ladrang, empat film telah dipilih menjadi nominasi, yakni Sinema Purnama (Andra Fembriarto, Pamulang), Liburan Keluarga (Tunggul Banjaransari, Solo), Halaman Belakang (Yusuf Radjamuda, Palu) dan On The Way (Jeihan Angga, Solo). Di Festival Film Solo ini, keempat film tersebut akan tayang perdana (world premiere) dan akan dipilih satu film sebagai film pemenang oleh Dewan Juri yang terdiri dari Seno Gumira Ajidarma, Ifa Isfansyah dan Hikmat Darmawan.

Pada Kategori Gayaman, empat film pelajar masuk sebagai nominasi, yakni Lawuh Boled (Misyatun, Purbalingga), Nitisara (Rana Maulidia Hadi, Batu), Asmaus Kronistus Nularus (Dito Tunjung Parahyta, Tangerang) dan Hanacaraka (Yasin Hidayat, Purbalingga). Dari keempatnya, akan ditentukan satu film pemenang oleh Dewan Juri Gayaman yang terdiri dari Benny Benke, Senoaji Julius dan Astu Prasidya.

Pada penyelenggaraan tahun lalu, Festival Film Solo dihadiri oleh total 4142 orang penonton. Ana mentargetkan penonton pada tahun ini dapat meningkat sehingga film pendek semakin memasyarakat. “Angka 5000 penonton bukan hal yang mustahil bagi kami. Meski kami menggelar festival ini dengan sederhana, namun terbukti banyak penonton yang hadir dari berbagai kota di Indonesia. Masyarakat beranjak mencintai film pendek.”

Jadwal selengkapnya, bisa dilihat pada website resmi Festival Film Solo yang beralamat di www.festivalfilmsolo.com. Selain jadwal, para calon penonton yang hadir dari luar kota juga dapat melihat panduan transportasi menuju venue festival, selain juga panduan kuliner selama berada di Solo nanti.*

 

— Iman Ramadhan

Lahir di Bekasi pada 1991. Saat ini masih kuliah di Universitas Islam Indonesia (UII). Iman mengenal film kelas 6 SD saat ia diajak nonton Jurassic Park III di Teater Buaran oleh sang ayah. Sebelum bergabung dengan KF, Iman aktif di Komunitas Pilem Orang Komunikasi (Kompor.Kom), satu lembaga apresiasi film di jurusan kuliahnya. Ia adalah juga alumnus pelatihan jurnalistik Swara Kampus Kedaulatan Rakyat angkatan pertama. Untuk menghubungi, silakan melalui email:iman@komunitasfilm.org.

Categories
General

Joshua Oppenheimer: Penonton Bisa Menciptakan Perubahan!

Film Jagal (The Act of Killing) sebagaimana telah diduga oleh banyak kalangan, mengalami kesulitan untuk ditonton secara terbuka oleh publik Indonesia. Film yang mengajukan bukti-bukti kejahatan kemanusiaan ini diincar oleh para pihak yang tersangkut di dalamnya.

Faktor keamanan, tak pelak, menjadi persoalan utama. Para pembuat film Jagal dan keluarganya mendapat teror, jurnalis yang mengangkat fakta-fakta di film ini pun diserang. Faktor ini pula yang membuat para eksebitor di tanah air berpikir ulang memutarnya untuk publik secara luas. Tentu, masyarakat sangat dirugikan karena film ini adalah satu catatan sejarah yang menjadi hak mereka untuk tahu.

Melalui email, Bayu Bergas dari Komunitasfilm.org mengajukan beberapa pertanyaan pada Joshua Oppenheimer, Sutradara Jagal yang berada di Denmark, terkait dengan peredaran film ini di Indonesia.

 

Bayu: Banyak publik merasa kesulitan untuk mengakses dan menonton filmmu. Bagaimana sebenarnya skema distribusi film ini di Indonesia?

Joshua: Rencana distribusi di Indonesia dibangun dari cita-cita: sebanyak-banyaknya orang Indonesia menonton dengan seaman mungkin. Ada dua titik ekstrem yang kami hadapi, satu menjangkau publik seluas-luasnya, tetapi di sisi lain menghindari potensi gangguan semaksimal mungkin. Itu sebabnya sejauh ini kami hanya bisa mengadakan pemutaran tertutup untuk undangan terbatas. Pada kesempatan ini kami juga mohon maaf kepada banyak peminat di sana yang belum berkesempatan menyaksikan film ini. Tapi, percayalah, bahwa kami bekerja sangat keras untuk mendekati para penonton yang sudah lama menanti dan sangat ingin menyaksikan film ini. Mohon bersabar. Bukannya kami tidak beranjak mendekati atau malah menghindari penonton, tapi kami masih cari-cari jalan yang aman menghindari ‘ranjau’ yang bertebaran di sana-sini. Kami hanya takut salah satu ‘ranjau’ meledak, lalu penonton lain tiarap semua.

Walaupun begitu, pemutaran dan distribusi film ini juga lebih banyak mengandalkan inisiatif masyarakat. Saya sangat berharap bahwa film ini dapat diputar terbuka dan ditonton tanpa rasa takut sambil makan berondong jagung di bioskop. Tapi untuk bisa sampai ke situ perlu banyak perubahan yang harus terjadi dulu di Indonesia. Misalnya saja, standar Lembaga Sensor Film berubah dan tak lagi dipengaruhi faktor politik penguasa. Atau sekalian saja Lembaga Sensor Film itu dibubarkan, bayangkan hari ini masih ada lembaga negara yang bertugas menyensor pikiran dan imajinasi rakyatnya sendiri.

“Saya sangat berharap bahwa film ini dapat diputar terbuka dan ditonton tanpa rasa takut sambil makan berondong jagung di bioskop. Tapi untuk bisa sampai ke situ perlu banyak perubahan yang harus terjadi dulu di Indonesia.”

Baru 2 hari yang lalu Jaksa Agung (10 November – red) mengatakan bahwa tidak ditemukan cukup bukti yang menunjukkan pembantai ‘komunis’ adalah sebuah pelanggaran HAM berat. Ini sungguh aneh, bagaimana mungkin sesuatu yang dimulai dengan kata “pembantaian” bisa diberi predikat dengan “bukan pelanggaran HAM” dalam satu kalimat. Kalau pemikiran jungkir-balik seperti ini masih dominan, dan parahnya, dominan di kalangan penguasa, apa boleh buat, sekadar memutar dan menonton film sekalipun harus jadi sebuah aksi heroik.

Kita tahu bahwa pihak yang tak segan menggunakan kekerasan sekadar untuk menghentikan persebaran dan pemutaran film Jagal ini. Mereka, seperti di tahun 1965-1966 menggunakan kekerasan sebagai sarana teror agar minat orang terhadap film ini turun. Kalau “pembantaian” masih bukan “pelanggaran HAM”, kalau kekerasan masih marak sebagai bahasa politik, kalau sekadar sebuah film ditonton dengan rasa was-was, tidak heran kalau sampai muncul pertanyaan, “Siapa menjamin keamanan penonton film?”

 

Bayu: Beberapa pihak di Indonesia membicarakan faktor keamanan memutar Jagal, termasuk beberapa festival, padahal mereka sangat ingin memasukkan Jagal dalam program mereka agar ditonton oleh publik secara luas. Di sini tak ada jaminan dari siapapun, bahkan dari pihak-pihak yang seharusnya memberikan jaminan.

Joshua: Ada dua pihak terkait dalam membicarakan film Jagal: yang mewakili film, yakni penyelenggara pemutaran/distributor/pembuat film/produser, dan penontonnya.

Sebagai pembuat film, saya bisa katakan bahwa film ini aman ditonton orang dewasa, atau 18 tahun ke atas. Sebagai pembuat film, saya bisa jamin bahwa film ini untuk orang Indonesia gratis.

Nah, sekarang sebagai penonton, jika mereka menonton filmnya, atau panitia sebagai penyelenggara festival yang memutar film, siapa yang menjamin keamanan mereka?

Saya tidak tahu, tapi di negara lain, biasanya yang menjamin keamanan adalah angkatan bersenjata yang menjaga negara dari serangan negara lain dan polisi mencegah terjadinya gangguan ketertiban serta perbuatan kriminal lainnya.

Kalau pertanyaannya adalah, mengapa tentara atau polisi Indonesia malah membuat rakyat merasa tidak aman, saya kira sebagai orang Indonesia, anda semua lebih tahu kenapa, dan juga lebih tahu apa yang harus dilakukan. Saya hanyalah seorang pembuat film yang bisa mengajukan pertanyaan, sementara jawaban seharusnya dicari sendiri oleh penontonnya, baik yang di Indonesia atau yang di negeri lain.

“Saya sadar adalah sebuah jalan yang teramat sangat panjang, berliku, dan berat untuk membuat perubahan di Indonesia. Sebuah film, sendirian, tidak bisa menciptakan perubahan. Tapi penonton bisa. Orang-orang bisa.”

Jika yang dimaksud lebih aman, dalam arti menjadi legal jika film ini telah dinyatakan lulus sensor oleh LSF, siapa yang menjamin? Apakah LSF pernah sanggup menjamin keamanan? Apakah ada satu badan pun di Indonesia yang sanggup menjamin keamanan? Menimbulkan rasa aman di Indonesia? Ketika impunitas menggejala? Ketika para pembantai dianggap sebagai pahlawan. Ketika setelah membaca laporan setebal 800 halaman, Jaksa Agung mengatakan “Tidak ditemukan cukup bukti.”

Kita lihat kasus pemukulan dan kekerasan terhadap pimpinan redaksi koran Radar Bogor, siapa yang menjamin keamanan wartawan yang menulis berita? Semuanya legal. Koran itu terbit dan beredar sesuai undang-undang. Tak ada hukum yang dilanggar. Siapa menjamin bahwa orang yang taat hukum tidak akan dipukuli? Siapa yang menjamin bahwa semua pelanggar hukum akan dihukum? Sungguh sebuah tanggungjawab yang amat berat jika itu harus dipikul oleh seorang sutradara atau pihak pembuat film, sungguhpun saya bisa menjamin bahwa tidak ada satu hukum pun yang kami langgar dalam proses pembuatan film selama tujuh tahun ini.

Saya sadar adalah sebuah jalan yang teramat sangat panjang, berliku, dan berat untuk membuat perubahan di Indonesia. Sebuah film, sendirian, tidak bisa menciptakan perubahan. Tapi penonton bisa. Orang-orang bisa.

Jika suatu saat kami mendaftarkan film ini pada Lembaga Sensor Film, dan LSF menyatakan film ini tidak boleh diputar dan beredar di Indonesia, kira-kira apa yang akan dilakukan oleh orang Indonesia? Apakah anda selalu menggantungkan harapan dan jaminan kelangsungan hidup anda pada pihak-pihak ini?

Rakyat Indonesia, secara umum, telah menjadi masyarakat yang patuh di bawah teror rezim penguasa selama hampir setengah abad. Pertanyaannya, sebetulnya, mau berapa lama lagi anda membiarkan rakyat Indonesia–dan diri anda sendiri–untuk terus patuh dan tunduk?

 

Bayu: Tentu skema peredaran Jagal tidak boleh berhenti bukan?! Aku pikir banyak pihak juga akan mendukung hak masyarakat untuk bisa mengakses dan menonton film ini.

Joshua: Iya. Ada festival film di Indonesia yang sudah memastikan untuk memutar film ini. Pemutarannya, sama dengan pemutaran selama ini, tanpa publikasi dan hanya untuk undangan. Tentu saya tidak akan bilang festival yang mana, kapan, dan di mana. Yang bisa saya katakan, setidaknya sudah ada 23 venues di setidaknya 5 kota yang sudah menyatakan niatnya memutar film Jagal dalam waktu dekat ini.

Distribusi film yang kami lakukan adalah dengan mengandalkan inisiatif masyarakat. Kami bekerjasama dengan banyak pihak yang berminat mengadakan pemutaran, entah itu kalangan aktivis HAM, dari lembaga pendidikan atau penelitian, kalangan seniman, mahasiswa, dan terus memperluas jaringan. Pertama-tama kami ingin membuat sebanyak-banyaknya pemutaran, agar orang-orang berkumpul, bertemu, berkenalan, bertatap muka, berdiskusi, ngobrol, sukur kalau sampai tumbuh rasa kebersamaan, solidaritas, serta berjaringan dan mulai menggambar peta jalan keluar bersama.

“Tentu saya tidak akan bilang festival yang mana, kapan, dan di mana. Yang bisa saya katakan, setidaknya sudah ada 23 venues di setidaknya 5 kota yang sudah menyatakan niatnya memutar film Jagal dalam waktu dekat ini.”

Dalam pengamatan kami, menonton film Jagal bersama-sama dalam kelompok akan memberi kesan dan dampak yang lebih mendalam kepada penontonnya daripada kalau film itu ditonton sendiri-sendiri. Penonton bisa merasakan kehadiran orang lain, dan melihat film itu juga dari mata orang lain. Penonton bisa saling meminjam perasaan satu sama lain, walaupun pada akhirnya harus dikembalikan pada saat pertunjukan berakhir. Perasaan manusia bisa menular.

Itu yang kami harapkan dengan pertama kali mencoba menyebarkan film ini lewat sebanyak-banyaknya pemutaran film terlebih dahulu, sebelum masuk ke persebaran DVD atau sistem distribusi yang lainnya. Kami bukan hanya ingin film ini ditonton sebanyak-banyaknya orang Indonesia, tapi kami juga ingin film ini menjadi ruang bagi sebuah pertemuan.

Bahwa suatu hari Jagal, atau film apapun dari belahan dunia manapun, bisa didapatkan di lapak DVD bajakan atau diunduh secara bebas dari internet melalui torrent atau entah apalagi, percayalah itu sebuah keniscayaan. Tinggal menunggu waktu saja.* Bayu Bergas / Komunitasfilm.org

Categories
General

Ditetapkan, 18 Film Finalis Festival Film Dokumenter (FFD) Yogyakarta 2012

Festival Film Dokumenter (FFD) 2012 telah menetapkan 18 film nominasi dalam program kompetisi (27/10). Berlangsung selama enam hari mulai tanggal 22-27 Oktober, Penjurian Madya tahun ini mendapatkan perjalanan seleksi yang cukup ketat.

Penjurian Madya merupakan tahap penjurian untuk menentukan film-film nominasi yang akan melenggang ke tahap penjurian final pada 10-15 Desember mendatang. Ke-18 film tersebut merupakan seleksi dari total 81 film yang masuk, yang terdiri dari 13 film dokumenter panjang, 51 dokumenter pendek, dan 17 dokumenter pelajar.

Beragamnya film yang masuk diharapkan bisa dibarengi dengan keunggulan gaya, isu, bentuk dan struktur film-filmnya. Franciscus Apriwan salah satu Juri Madya mengatakan, “Kita harus menetapkan standar dalam penilaian penjurian ini, namun hal itu tidak membatasi kita untuk mengeksplor penilaian yang lebih. Kami menawarkan standar dari seberapa jernih film disajikan, kekayaan visual, perspektif yang dipilih, logika cerita, gaya, isu yang diangkat, kekuatan riset terkait dengan isu, inspiratif, serta perjalanan panjang si pembuat film.”

Dengan standar tersebut, para Juri Madya yang terdiri dari Kurnia Yudha Fitranto, Franciscus Apriwan, Krisna Putranto, Suryo Adhi Wibowo, dan Michael Adhi Candra, menetapkan 18 film nominasi yang terdiri dari 2 film Kategori Dokumenter Panjang, 11 untuk Kategori Dokumenter Pendek, dan 6 film pada Kategori Dokumenter Pelajar.

 

“Death in Jakarta Reloaded” (Ucu Agustin, 2012), salah satu nominasi Film Pendek Terbaik

Meski demikian, kelima juri juga mencatat banyaknya kelemahan dalam film-film yang masuk. “Kurangnya kreativitas filmmaker dalam menyampaikan data yang didapat ke dalam bentuk film menyebabkan film yang masuk di tahun ini banyak yang lemah, mulai dari riset, tidak bisa menciptakan isu, dan tidak mendalam. Secara umum, riset menjadi kelemahan dasar yang ditemui dalam Penjurian Madya FFD 2012 ini,” jelas Apriwan.

FFD Yogyakarta yang telah diakui sebagai salah satu barometer film-film dokumenter di Indonesia akan dilangsungkan pada 10-15 Desember mendatang di Taman Budaya Yogyakarta. Seluruh program acara terbuka untuk publik dan tidak dipungut biaya. Daftar film-film nominasi bisa disimak di website Festival Film Dokumenter. *

Categories
General

Kompetisi Film Pendek Festival Sinema Prancis

Sejak tahun 2007, IFI mendukung promosi film pendek melalui program bulanan A courts d’écran, untuk memberikan dukungan lebih bagi genre film ini, guna menemukan bakat-bakat muda baru.

Untuk pertama kalinya, Festival Sinema Prancis mengadakan kompetisi film pendek nasional dengan tujuan menemukan sutradara muda Indonesia yang menjanjikan, serta memberikan kesempatan untuk memperkenalkan karya mereka ke khalayak ramai.

Untuk sutradara film terbaik pilihan juri akan diberikan hadiah berupa perjalanan ke Prancis untuk berpartisipasi dalam sebuah festival  film pendek pada tahun 2013 yang berguna juga untuk memperluas jaringan dan pengalamannya sebagai sineas. Para penonton juga dapat memilih film favorit mereka untuk penghargaan Prix du Public atau film pilihan penonton.

Penyelenggaraan Kompetisi

– Tiga puluhan film pendek akan diseleksi dan diputar pada Festival Sinema Prancis ini.

– Enam belas film terbaik akan dinominasikan untuk Prix du Jury atau film pilihan juri dan ditayangkan sebelum pemutaran setiap film Prancis di Cineplex 21 Plaza Indonesia Jakarta.

– Film-film lainnya akan diputar di IFI (Salemba dan Wijaya) serta Kineforum.

Persyaratan Umum

  • Kompetisi terbuka untuk warga negara Indonesia, usia 18 hingga 35 tahun.
  • Film diproduksi pada tahun 2010 dan setelahnya.
  • Film tidak berupa profil lembaga/perusahaan, iklan layanan masyarakat, trailer film dan video  musik.
  • Film utuh tanpa disertai potongan jeda untuk iklan.
  • Materi film (objek, musik, stock shoot, dan lain-lain) tidak melanggar hak cipta. Pelanggaran dan gugatan atas hak cipta terhadap karya yang diikutkan dalam kompetisi ada di luar tanggung jawab panitia.
  • Format materi karya yang dikirim berupa DVD Video PAL/miniDV PAL.
  • Durasi film maksimal 15 menit termasuk credit title.
  • Hak Cipta tetap dimiliki oleh peserta.
  • Film yang tidak menggunakan Bahasa Indonesia wajib menyerahkan karya film dengan  subtitle Bahasa Indonesia.
  • Peserta bersedia karyanya diunggah di situs www.useetv.com pada halaman khusus Festival Sinema Prancis 2012, selama periode November 2012 hingga Januari 2013.

BATAS AKHIR PENGIRIMAN KARYA: 10 NOVEMBER 2012!

UNDUH FORMULIR PENDAFTARAN

Categories
General

Dari Kaliduren, Vakansi Keliling Festival Internasional

Setelah tayang perdana di Festival del Film Locarno, Swiss, 1-11 Agustus lalu, film Vakansi yang Janggal dan Penyakit Lainnya (Peculiar Vacation and Other Illnesses), dipastikan masuk dalam beberapa festival internasional pada tahun ini.

Film yang disutradarai oleh Yosep Anggi Noen, pemuda dari Desa Kaliduren, Sleman, Yogyakarta, ini berhasil memastikan tempat di Rio De Janeiro International Film Festival Brasil, Vancouver International Film Festival (VIFF) Kanada, dan Busan International Film Festival (BIFF) Korea.

Di Rio de Janeiro International Film Festival, Brasil, 27 September – 11 Oktober, Vakansi yang Janggal dan Penyakit Lainnya (selanjutnya ditulis sebagai “Vakansi”) diputar sebanyak empat kali selama festival berlangsung, namun tidak masuk dalam sesi kompetisi.

Sedangkan di VIFF Kanada, yang digelar mulai 27 September hingga 12 Oktober, film yang sebagian pengambilan gambarnya dilakukan di rumah sutradaranya di Desa Kaliduren, masuk dalam sesi kompetisi dalam program Dragons and Tigers, bersaing dengan tujuh film finalis lain dari berbagai negara di Asia dan memperebutkan hadiah uang sebesar $5.000. Program Dragons and Tigers dimaksudkan sebagai program untuk memperkenalkan sineas-sineas baru dan berbakat dari Asia. Program ini mulai dikenalkan pada 1985, tiga tahun setelah VIFF berjalan.

Dalam waktu bersamaan, Vakansi yang berbujet produksi sekitar 90 juta ini, juga akan menemui publik Korea di BIFF yang dihelat 4-13 Oktober ini, dalam program A Window on Asian Cinema. Dalam program ini, sebanyak 49 film dari 11 negara di Asia akan diputar.

Perihal Distribusi

Peredaran Vakansi secara internasional kini ditangani oleh M-Appeal, satu korporat distribusi film internasional yang bermarkas di Berlin, Jerman. “Mereka pegang distribusi internasional, kecuali untuk wilayah Indonesia dan Belanda,” terang Yosep Anggi Noen pada komunitasfilm.org, melalui pesan BBM.

Wilayah Belanda boleh jadi tidak dalam genggaman M-Appeal karena paska-produksi Vakansi dibiayai oleh Hubert Balls Fund, International Film Festival Rotterdam (IFFR) sebesar 20.000 euro, dan masuk dalam klausul hak pembagian wilayah distribusi.

Di Indonesia, Vakansi akan segera diputar di bioskop-bioskop di Indonesia. Namun ketika ditanya melalui BBM terkait jadwal penayangannya, Arya Sweta, Produser Vakansi, mengaku, “Belum tau, bro. Karena masih harus masuk sensor.”

Sejatinya, film yang diproduksi oleh Limaenam Films dan Tembi Rumah Budaya ini telah didaftarkan ke Lembaga Sensor Film (LSF) pada 18 September 2012, atas nama PT. Rupakata Cahaya Cendekia, dengan nomer pendaftaran 292/PSF-NAS/DCP/1/LSF-IX/2012. Namun statusnya hingga hari ini (2/10) masih dalam proses.* (Iman Ramadhan / KF.ORG)

Categories
General

Bermula dari A & Shelter Berkompetisi di Negeri Vodka

Dua film pendek dari Indonesia masuk ke sesi kompetisi International Film Festival of Asian Pacific Countries in Vladivostok 2012, Rusia, pada 22-28 September mendatang. Bermula dari A (2011) yang disutradarai oleh BW. Purba Negara dan Shelter (2011) karya Ismail Basbeth, akan bertarung dengan delapan film lainnya dalam sesi kompetisi film pendek dari negara-negara Asia-Pasifik.

Di Luar Rencana

BW. Purba Negara, tatkala dihubungi KF, mengaku bahwa masuknya Bermula dari A di festival ini bukanlah targetnya. “Vladivostok International Film Festival termasuk festival yang di luar skema saya, dan di luar perhitungan saya,” jelasnya dengan kalem.

Hal ini karena Purba Negara telah memiliki skema distribusi sendiri untuk Bermula dari A. Terlebih, film ini telah melalui banyak pengalaman festival. Film hitam-putih berdurasi 16 menit itu sebelumnya meraih Ladrang Award pada Festival Film Solo 2011 sekaligus tayang perdana (world premiere). Seno Gumira Ajidarma, salah satu Dewan Juri Festival Film Solo, bahkan menyebut Bermula dari A sebagai film yang membawa pesan penting yang sangat relevan bukan hanya di Indonesia, melainkan juga dalam skala internasional.

Benar saja, karena setelahnya film ini langsung masuk official selection di Busan International Film Festival pada Oktober 2011. Dan puncaknya adalah tatkala masuk sesi kompetisi di salah satu festival terbaik internasional untuk film pendek, yakni Clermont Ferrand International Short Film Festival Perancis (2012). Di dalam negeri sendiri, Bermula dari A menjadi Film Pendek Terbaik Festival Film Indonesia 2011, dan mendapat Spesial Jury Prize di Jogja-NETPAC Asian Festival 2011.

Faktor Phillip Cheah

Dihubungi secara terpisah, Ismail Basbeth menyatakan masuknya Shelter di Vladivostok ini adalah berkat jaringan NETPAC. “Saya tidak pernah memilih festival ini. Tapi sepengetahuan saya, film Shelter merupakan film yang direkomendasi oleh Phillip Cheah, salah satu programmer dari organisasi NETPAC,” jelasnya.

Phillip Cheah diakui oleh banyak kalangan sebagai salah satu tokoh penting dalam dunia perfilman internasional saat ini, terutama sinema Asia dan ia pula yang berada di balik layar dalam menggerakkan sebagian roda perfilman Indonesia saat ini.

Dari pihak IFF Pacific Meridian sendiri menyatakan bahwa tahun ini adalah untuk pertama kalinya organisasi internasional NETPAC memberikan kontribusinya untuk penghargaan Cinema Asia di festival yang berusia 13 tahun ini. Yuriy Gonchrov, Program Director IFF Pacific Meridian, mengatakan dalam rilisnya, “Kami sangat senang bahwa NETPAC menawarkan untuk memberikan penghargaan mereka di festival kami”.

Meski demikian, masuknya Shelter bukan semata faktor Phillip Cheah, karena film ini sendiri telah memiliki pengalaman di Asian Short Competition Busan International Film Festival 2011, Official Selection di International Film Festival Rotterdam 2012, dan yang paling akhir adalah di Festival Film Solo 2012, Mei lalu.

Bermula dari A dan Shelter akan segera berkompetisi di Negeri Vodka, tanpa mereka duga sebelumnya. Bagi sebagian pembuat film, menang dalam satu kompetisi di festival itu layaknya sebuah bonus, karena yang terpenting adalah proses panjang dalam berkarya. “Bagiku sih, kita sekarang harus lebih percaya diri saja,” tegas Ismail.

Sedangkan Purba Negara dengan pengalaman membuat film dan pengalaman festival yang telah dilaluinya selama ini, lebih memilih kontemplatif. “Kita harus lebih detail melihat potensi kultural dan potensi kreatif negeri kita ini. Belajar film itu merupakan salah satu pelajaran bagi kita untuk belajar bercermin, sebelum kita menyuruh orang lain untuk menonton karya kita,” pungkasnya.* Iman Ramadhan/KF.ORG