Categories
General

Film Pendek dari Palu Dikeroyok Film dari Jakarta dan Yogyakarta

SOLO, JAWA TENGAH – Lima film telah dipilih sebagai Nominasi Ladrang Award 2011 dari 169 film yang masuk proses kuratorial Festival Film Solo, yakni Territorial Pissings (Jason Iskandar, Jakarta), Perjalanan Untuk Kembali (Mulyadi Witono, Jakarta), Wrong Day (Yusuf Radjamuda, Palu), Say Hello to Yellow (BW Purba Negara, Yogyakarta), dan Bermula dari A (BW Purba Negara, Yogyakarta).

Proses kurasi film dilakukan oleh tiga kurator, yakni Bayu Bergas pada ide cerita, Ayu Mitha Radila pada musik-scoring, dan Joko Narimo pada sisi teknis film. Selanjutnya lima film yang lolos sebagai nominasi Ladrang Award akan diajukan pada tiga juri yang terdiri dari Seno Gumira Ajidarma, Swastika Nohara dan Joko Anwar.

Terpilihnya film Wrong Day – yang disutradarai Yusuf Radjamuda – menjadi salah satu finalis, terhitung mengejutkan, sebab ia mampu menyelinap di tengah-tengah gempuran film pendek dari Jakarta dan Yogyakarta yang menyerbu Festival Film Solo.

“Saya memang berharap bisa masuk nominasi pada kompetisi tersebut, tapi sebenarnya saya tidak pernah memprediksi. Niat mengirimkan film hanya supaya karya kami dari Palu bisa ditonton minimal oleh kurator film, dan tentu saja masuk dalam database Festival Film Solo,” terang Yusuf Radjamuda yang akrab dipanggil Ucup ini.

Belajar Film Secara Otodidak

Ucup dan Komunitas Jalin Sulawesi Tengah yang ia kelola memang terbentuk bukan dari sekolah film. Tapi justru hal tersebut yang membuat mereka semakin kukuh untuk berkarya.

“Kami di Palu masih sangat baru di dunia perfilman dibanding dengan daerah-daerah lain, terutama Pulau Jawa. Kami belajar secara otodidak dengan membaca buku, nonton film, membaca artikel di internet, dan apa saja yang kami temukan yang berhubungan dengan teknik pembuatan film, kami memahaminya secara liar dan eksploratif,” terangnya.

Apa yang dikatakan Ucup tentu menggambarkan fenomena sesungguhnya dari komunitas film. Mereka biasanya tak pernah mengenyam pendidikan formal perfilman. Sebutlah nama nominator lainnya yang berhasil memasukkan dua film di kompetisi ini, BW Purba Negara. Lelaki muda yang akrab dipanggil Popo ini pun sejatinya adalah sarjana filsafat. Ia besar di Limaenam Films, komunitas di mana ia bermukim.

Fenomena ini juga ada pada finalis lainnya, Jason Iskandar. Sutradara muda yang disebut-sebut sebagai salah satu wonderkid dunia perfilman nasional ini, malah memilih kuliah pada Jurusan Sosiologi Universitas Gadjah Mada selepas menamatkan SMA-nya.

Sebelum menjadi nominasi di Festival Film Solo, Territorial Pissings adalah peraih Blencong Award 2010, penghargaan untuk film pendek terbaik di Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF). Territorial Pissings mampu menyingkirkan Peraih Piala Citra pada Festival Film Indonesia (FFI) 2010 Kategori Film Pendek, Kelas 5000-an karya Jihad Adjie. Dan seperti halnya Ucup, Jason juga menyatakan optimisme yang kuat untuk bisa menang. “Aku lumayan optimis. Kalau menang tentu akan sangat bagus,” katanya dengan mantap.

Mulyadi Witono adalah satu-satunya nominator yang mengenyam pendidikan formal film di Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Dia yang bentukan sekolah akan menghadapi gempuran film-film yang lahir dari sutradara-sutradara yang besar di komunitas dan belajar secara otodidak.

Festival Film Solo akan dibuka pada tanggal 4 Mei jam 19.30 WIB dengan konsep layar tancap di pelataran Gedung Kesenian Solo. Yang mendapat kehormatan sebagai tiga film pembuka adalah Gang Seribu (Ulul Albab, Yogyakarta, 2009), Pigura (Darti dan Yasin, Purbalingga, 2010) dan Gara-gara Bendera (Jeihan Angga, Yogyakarta, 2011).

Jadwal pemutaran dan acara festival bisa didownload di website resmi www.festivalfilmsolo.com* (GS/KF.ORG)

——————

Daftar Film Nominasi Ladrang Award 2011

Territorial Pissings

Jason Iskandar / 7 Menit / Jakarta / 2010

Sepasang remaja terbangun dari tidurnya dalam perjalanan ke luar kota. Percakapan terjadi di antara mereka yang membuat perjalanan tertunda untuk beberapa saat.

Perjalanan Untuk Kembali

Mulyadi Witono / 20 Menit / Jakarta / 2010

Seorang arsitek muda yang sangat sibuk harus mengantarkan ayahnya untuk pulang ke kampung halaman.

Wrong Day

Yusuf Radjamuda / 4 Menit / Palu / 2011

Seorang polisi mengejar kriminal menjelang hari pertamanya bertugas. Namun satu hal memaksa terjadinya percakapan di antara keduanya.

Bermula Dari A

BW Purba Negara / 15 Menit / Yogyakarta / 2011

Tentang hubungan yang sangat biasa antara perempuan tunanetra dengan laki-laki tunarungu-wicara

Say Hello to Yellow

BW Purba Negara / 20 Menit / Yogyakarta / 2011

Sebuah benda kecil membuat seorang anak terjebak ilusi dan kepura-puraan. Sebuah potret kelucuan modernitas yang angkuh dan gagap.